Minggu, 09 Juni 2013

FUNGSI DAN MANFAAT MICRO TEACHING

FUNGSI DAN MANFAAT MICRO TEACHING SEBAGAI SUMBER BELAJAR MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah: Media Pembelajaran Dosen Pengampu: Zulaikhah, M.Ag,. M.Pd Disusun Oleh : Syafa’atul Munawaroh (113111088) Ahmad Multazan (113111097) Evi Riani (113111107) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2013 FUNGSI DAN MANFAAT MICRO TEACHING SEBAGAI SUMBER BELAJAR I. PENDAHULUAN Pembelajaran mikro secara teknis bertolak dari asumsi bahwa keterampilan-keterampilan mengajar yang kompleks itu dapat terbagi menjadi unsur-unsur keterampilan yang lebih kecil. Masing-masing keterampilan dapat dilatihkan jauh lebih efektif dan efisien, apabila dibandingkan dengan pendekatan lain yang dilakukan secara global. Melalui pembelajaran mikro, pembentukan keterampilan dapat dilakukan secara sistematik mulai dari pemahaman, perencanaan, observasi sampai dengan peragaan untuk kemudian diteruskan dengan latihan yang berjenjang (latihan terbatas). Keterampilan dasar mengajar merupakan suatu keterampilan yang menuntut latihan terprogram untuk dapat menguasainya. Agar kegiatan latihan keterampilan dasar mengajar yang dilakukan melalui pendekatan pembelajran mikro dapat berjalan dengan baik dan membuahkan hasil yang optimal maka tentu saja diperlukan perencanaan yang matang. Dengan telah dipahaminya perencanaan pembelajaran secara utuh, maka akan memudahkan untuk melakukan proses adaptasi dalam membuat perencanaan pembelajaran secara umum, dan khususnya untuk kepentingan pembelajaran mikro, atau untuk kepentingan model pembelajaran lainnya. II. RUMUSAN MASALAH A. Apa pengertian micro teaching? B. Apa fungsi dan manfaat micro teaching sebagai sumber belajar? C. Bagaimana tahapan dan prosedur micro teaching? D. Apa saja kendala pelaksanaan micro teaching? III. PEMBAHASAN A. Pengertian micro teaching Pembelajaran micro dapat diarrtikan sebagai cara dalam melatih keterampilan keguruan atau praktik mengajar dalam lingkup kecil atau terbatas. Jumlah pesertanya sekitar 5 sampai 10 orang, ruang kelasnya terbatas, waktu pelaksanaanya berkisar antara 10 dan 15 menit, terfokus kepada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok pembahasannya disederhanakan. Pengajaran micro teaching ini merupakan teknik baru dan menjadi bagian dalam pembaruan. Pengunaan pengajaran micro teching dalam rangka mengembangkan keterampilan mengajar para calon guru, atau sebagai usaha peningkatan, adalah suatu cara baru terutama dalam sistem pendidikan guru di Negara kita. B. Fungsi dan manfaat micro teaching sebagai sumber belajar a. Fungsi micro teaching sebagai sumber belajar Micro teaching ialah untuk memperkuat program Pengalaman Lapangan. Berlatih micro teaching menyebabkan merasa lebih terampil serta yakin dalam melaksanakan PPL. Hal ini didukung oleh beberapa hal di bawah ini: 1) Mahasiswa yang baik dalam micro teaching, baik juga dalam PPL. 2) Mahasiswa yang lulus micro teaching lebih trampil dalam PPL daripada yang tidak mengikuti micro teaching. 3) Mahasiswa yang telah mengikuti program micro teaching memperoleh nilai tinggi dalam PPL. 4) Micro teaching sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang berprestasi sedang, sedangkan bagi yang kemampuannya lambat atau sangat pandai kurang bermanfaat. 5) Interaksi antara guru-siswa menjadi lebih baik pada calon guru yang telah mengikuti program micro teaching. b. Manfaat micro teaching sebagai sumber belajar Pengajaran mikro bertujuan membekali tenaga pendidik beberapa keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran. Bagi calon tenaga pendidik metode ini akan memberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar mengajar secara terpisah. sedangkan bagi calon tenaga pendidik dapat mengembangkan keterampilan dasar mengajarnya sebelum mereka melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik. Memberikan kemungkinan calon tenaga pendidik untuk mendapatkan bermacam keterampilan dasar mengajar serta memahami kapan dan bagaimana menerapkan dalam program pembelajaran. sehingga pada akhir masa kuliah mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan nilai–nilai dasar atau sikap yang direfleksikan dalam berfikir dan bertindak) sebagai calon guru sehingga memiliki pengalaman melakukan pembelajaran dan kesiapan untuk melakukan praktek pendidikan di sekolah. Sementara itu manfaat dari micro teaching adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan dan menmbina keterampilan tertentu calon guru dalam mengajar. 2. Keterampilan mengajar terkontrol dan terlatih. 3. Perbaikan atau penyempurnaan secara cepat dapat segera dicermati. 4. Latihan penguasaan keterampilan mengajar lebih baik. 5. Saat latihan berlangsung, calon guru dapat memusatkan perhatian secara objektif. 6. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam praktek mengajar yang relaatif singkat C. Tahapan dan prosedur micro teaching Dalam pelaksanaan micro teaching, Asril menjelaskan beberapa siklus secara sistematis. Berikut beberapa siklus tersebut : 1. Memahami teori atau hasil penelitian ketrampilan mengajar. 2. Mendiskusikan prinsip dan ketrampilan yang harus dikerjakan. 3. Mempraktikkan ketrampilan mengajar dengan teman-teman selama 10-15 menit. 4. Direkam dengan video, dan diputar ulang sebagai bahan masukan terhadap ketrampilan yang sudah dipelajari. 5. Jika perlu, diperlihatkan kepada kelompok yamg berbeda untuk melihat kelemahan-kelemahan terdahulu. 6. Pengajaran micro ada kaitannya dengan praktik di lapangan dalam situasi yang sesungguhnya. D. Kendala pelaksanaan micro teaching Sebaik apapun tujuan micro teaching dan team teaching, dalam pelaksanaanya akan ada kendala. namun begitu, kendala tersebut tidak kemudian menyurutkan semangat belajar. Sebaliknya, ia semakin menggugah semangat berkreasi dan berinovasi. Secara global, kendala yang terjadi dalam pelaksanaan micro teaching sebagai berikut : 1) Keterbatasan Fasilitas fasilitas sangat penting untuk menunjang keberhasilan sebuah program, khususnya micro teaching. Misalnya, ruang laboratorium, peralatan audio visual, dan lain-lain. Tanpa fasilitas tersebut, micro teaching tidak akan maksimal dan efektif. 2) Siswa kurang interaktif Segala sesuatu yang baru, tentu terasa asing bagi siapapun. demikian juga yang terjadipada saat micro teaching. Perubahan ini mungkin membuat suasana belajar sebagian murid tidak nyaman, akhirnya mereka memilih dian dan pasif. 3) Kurangnya kerjasama Kerjasama merupakan prasyarat mutlak dalam meraih kesuksesandalam hal micro teaching. Namun dalam pelaksanaannya sulit dilakukan kerja sama . Egoisme dan individualisme harus dibuang jauh-jauh. Visi dan misi bersma dlam satuan kolektivitas dan kohesivitas akan menumbuhkan saling pengertian, dan saling memiliki satu dengan yang lain tanpa ada kecurigaan. 4) Kurangnya pendanaan Aspek dana sering kali menjadi kendala serius dalam pelaksanaan micro teaching. Tidak adanya fasilitas dan lain sebagainya , adalah karena minimnya dana IV. KESIMPULAN Pembelajaran micro dapat diarrtikan sebagai cara dalam melatih keterampilan keguruan atau praktik mengajar dalam lingkup kecil atau terbatas. Jumlah pesertanya sekitar 5 sampai 10 orang, ruang kelasnya terbatas, waktu pelaksanaanya berkisar antara 10 dan 15 menit, terfokus kepada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok pembahasannya disederhanakan. Fungsi micro teaching ialah untuk memperkuat program Pengalaman Lapangan. Berlatih micro teaching menyebabkan merasa lebih terampil serta yakin dalam melaksanakan PPL. Adapun pengajaran mikro bertujuan membekali tenaga pendidik beberapa keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran serta memahami kapan dan bagaimana menerapkan dalam program pembelajaran. Dalam pelaksanaan micro teaching, Asril menjelaskan beberapa siklus secara sistematis antara lain: memahami teori, mendiskusikan prinsip, mempraktekkan, direkam dengan video, dan diputar untuk intropeksi. Adapun kendala yang terjadi dalam pelaksanaan micro teaching sebagai berikut : keterbatasan fasilitas, siswa kurang interaktif, kurangnya kerjasama, dan kurangnya pendanaan. V. PENUTUP Demikian makalah yang kami sampaikan. Dengan harapan semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. oleh karena itu kritik dan saran sangat ddiperlukan demi kemaslahatan kita semua. Dan semoga kita bisa mengambil hikmahnya. Aamiin. DAFTAR PUSTAKA Asmani, Jamal Ma’ruf. Micro Teaching dan Team Teaching. Jogjakarta: PT. DIVA Press. 2011 Sastrawijaya, A. Tresna. Pengembangan Program Pengajaran. Jakarta: PT. Rineke Cipta. 1991 Hasibuan, J.J dan Mudiono , Proses Belajar Mengaja. Bandung: Remaja Rosda Karya. 1955 http://teachingrus.blogspot.com/2011/04/manfaat-pembelajaran-micro-teaching.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar